Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Chatbot BVET Medan
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu terkait layanan yang ada pada BVET Medan

Kementan Gencarkan Sosialisasi Keamanan Protein Hewani untuk Dukung Makan Bergizi

  • 12/12/2024 14:46:00
  • By : Subkelompok Informasi Veteriner
  • 21
Kementan Gencarkan Sosialisasi Keamanan Protein Hewani untuk Dukung Makan Bergizi

Yogyakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus menggencarkan sosialisasi keamanan pangan hewani dalam mendukung Program Makan Bergizi (MBG). Upaya ini menjadi langkah strategis untuk menjamin ketersediaan sumber protein hewani yang aman, sehat, dan berkualitas bagi masyarakat.

Salah satu kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates lewat webinar bertajuk Ngobrol Bareng Pakar (NOBAR): Peran Keamanan Bahan Pangan Asal Hewan dalam Mendukung Kemandirian Pangan Indonesia pada 9 Desember 2024.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan, Nuryani Zainuddin, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keamanan pangan.

“Kemandirian pangan merupakan agenda prioritas pembangunan. Penanganannya membutuhkan pendekatan multidisiplin dan keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan di bidang pangan,” kata Nuryani.

Hendra Wibawa, Kepala BBVet Wates, menyoroti pentingnya edukasi terkait keamanan pangan. “Sosialisasi dan bimbingan teknis ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penyediaan pangan hewani—seperti daging, susu, dan telur—yang berkualitas dan terjamin keamanannya,” ujar Hendra.

Sementara itu, Pudji Rahayu dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) menjelaskan pentingnya standar kualitas pangan. “Pemenuhan standar kualitas pangan adalah bagian dari jaminan keamanan. Perlu pengawasan dan pembinaan intensif agar kualitas produk seperti susu dan telur tetap terjaga,” jelas Pudji.

Tri Widayati dari BBVet Wates memaparkan hasil pengawasan bahan pangan hewani yang dilakukan di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta sepanjang 2024. Ia memastikan tidak ada kasus pemalsuan produk hewani dengan daging babi. Namun, surveilans cemaran mikroba menunjukkan masih adanya unit usaha pengolahan produk hewan yang belum memenuhi standar mutu mikrobiologis seperti tingginya angka cemaran mikroba, E. coli dan masih ditemukannya bakteri Salmonella.

Kementan menegaskan komitmennya untuk memastikan ketersediaan dan keamanan bahan pangan hewani bagi masyarakat. Fokus utama diarahkan pada produksi susu, telur, dan daging berkualitas untuk mendukung Program Makan Bergizi yang menjadi salah satu pilar kemandirian pangan nasional.