Malang – Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari terus memperkuat kontribusinya di kancah internasional melalui kerjasama Selatan-Selatan Triangular. Setelah sukses menjalin kerjasama dalam pengembangan peternakan di Palestina, BBIB Singosari kini berkolaborasi dengan Palestinian International Cooperation Agency (PICA) dan Islamic Development Bank (IsDB) dalam program Knowledge Sharing on Agriculture Development and Artificial Insemination for Livestock. Program ini diikuti oleh pejabat tinggi dan peneliti dari Tunisia dan Palestina, berlangsung pada 4–10 September 2024.
Program ini bertujuan untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam bidang peternakan, terutama terkait kawin suntik (inseminasi buatan). Kegiatan tersebut juga diharapkan membuka peluang kerjasama yang lebih luas antara Indonesia, Tunisia, Palestina, dan IsDB.
Selama pelatihan, delegasi dari Tunisia dan Palestina mempelajari manajemen program inseminasi buatan dari proses produksi di BBIB Singosari hingga penerapannya di lapangan. Selain itu, delegasi juga mengunjungi beberapa institusi peternakan unggulan di Indonesia, seperti KPSP Setia Kawan yang bergerak di pengelolaan koperasi susu, serta Rumah Potong Hewan Unggas PT. Charoen Pokphand. Delegasi turut berkesempatan mengunjungi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk berbagi pengetahuan tentang reproduksi ternak dan genetika molekuler.
“Kami mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari program ini. Indonesia memiliki banyak pengalaman yang bisa dibagikan, dan kami berharap bisa terus belajar lebih banyak lagi,” ujar Muammar M.H., Konselor Kedutaan Besar Palestina.
Hatem Abdeljawed, Direktur Produksi Ternak Tunisia, menyatakan, “Teknologi baru yang kami pelajari sangat relevan dengan situasi di negara kami, terutama terkait perubahan iklim. Program ini akan sangat bermanfaat bagi para petani dan peternak Tunisia. Kami berharap dapat mengembangkan kerjasama lebih lanjut dengan BBIB Singosari.”
Sebagai bagian dari program ini, BBIB Singosari dan PICA juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang berkomitmen untuk mendukung pengembangan subsektor peternakan di negara-negara berkembang.
“Kami siap berbagi pengalaman dan belajar bersama. Semoga program ini semakin mempererat hubungan antara Indonesia dan negara sahabat, serta memberi manfaat bagi semua pihak,” ujar Dr. Akbar, Kepala BBIB Singosari.