Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

Kegiatan Surveilans Balai Veteriner Medan

  • 29/07/2025 08:08:00
  • By : Tulus Yosua, S.Kom
  • 315
Kegiatan Surveilans Balai Veteriner Medan
Sebagai bagian dari tugas pokok dan responsif terhadap ancaman penyakit hewan strategis, Balai Veteriner Medan secara konsisten menjalankan program surveillans aktif di wilayah kerja yang mencakup sebagian besar Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh. Kegiatan surveillans ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini keberadaan penyakit dan memantau situasi kesehatan hewan, serta menyediakan data ilmiah sebagai dasar pengambilan keputusan teknis maupun kebijakan kesehatan hewan secara nasional.
Pada minggu keempat bulan Juli 2025, Balai Veteriner Medan telah melaksanakan kegiatan surveillans untuk tiga penyakit, yaitu Rabies, Avian Influenza (AI), dan Lumpy Skin Disease (LSD). Kegiatan ini melibatkan total 7 (tujuh) tim teknis lapangan yang diberangkatkan ke berbagai kabupaten dan kota :
1. Surveillans Rabies
Rabies masih menjadi salah satu penyakit zoonosis yang mendapatkan perhatian serius di wilayah Sumatera Utara, mengingat dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Dalam minggu ini, 3 (tiga) tim surveillans ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan pemantauan, pengumpulan sampel hewan berupa darah pada hari ini difokuskan pada anjing, edukasi Masyarakat, dan pemetaan penyakit hewan.
Rincian kegiatan dan wilayah tugas sebagai berikut:
• Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara
Ketua Tim: drh. Indichristy
• Kabupaten Samosir
Ketua Tim: drh. Wahyu Hadi Wibowo
• Kota Padang Sidempuan
Ketua Tim: drh. Denny Simon Simatupang
 
2. Surveillans Avian Influenza (AI)
Avian Influenza (AI) merupakan penyakit unggas yang bersifat sangat menular dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Guna memastikan zona bebas dan mendeteksi potensi penyebaran virus, dua tim surveillans AI diterjunkan ke beberapa wilayah sentra unggas di Aceh. Kegiatan meliputi pengambilan sampel swab oropharyngeal dan swab kloaka dari unggas di pasar tradisional. Selain itu, dilakukan sosialisasi penerapan biosekuriti kepada pedagang ternak unggas.
Detail pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
• Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie
Ketua Tim : drh. Olivia Mian Arthanika
• Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Utara
Ketua Tim: drh. Soula Wulandari
 
3. Surveillans Lumpy Skin Disease (LSD)
Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit yang menyerang sapi dan kerbau, dengan manifestasi klinis berupa nodul kulit dan demam tinggi, serta dampak ekonomi yang signifikan terhadap sektor peternakan. Balai Veteriner Medan mengintensifkan surveillans LSD sebagai langkah tanggap cepat terhadap laporan kasus yang terjadi di beberapa wilayah Provinsi Aceh. Kegiatan mencakup pengambilan sampel darah, serum, dan jaringan kulit dari hewan tersangka, serta penyuluhan kepada peternak mengenai cara penanganan dan penerapan biosekuriti.
Berikut penugasan tim:
• Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa, dan Kabupaten Aceh Utara
Ketua Tim: Dr. drh. Faisal, M.Sc
• Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Aceh Tengah
Ketua Tim: drh. Ruben Hasiholan Panggabean
 
Kegiatan surveillans ini merupakan bagian penting dari strategi nasional dalam menjaga kesehatan hewan, mencegah zoonosis, serta mendukung ketahanan pangan dan ekonomi peternakan. Hasil surveillans akan dianalisis lebih lanjut di laboratorium Balai Veteriner Medan. Balai Veteriner Medan mengapresiasi sinergi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik dinas terkait, peternak, maupun masyarakat, yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini.

KATEGORI